Scroll untuk melanjutkan membaca
Ulasan Film The Menu (2022): Thriller Psikologis Satir yang Mengguncang Perut dan Pikiran
Gabung Saluran WA Script MLBB 👉  Join Now
Tutup

Ulasan Film The Menu (2022): Thriller Psikologis Satir yang Mengguncang Perut dan Pikiran

Dunia perfilman terus bereksperimen dengan cerita yang tidak biasa, dan The Menu (2022) menjadi salah satu karya yang berhasil mengejutkan penonton dari berbagai aspek. Disutradarai oleh Mark Mylod, film ini menawarkan sebuah perjalanan absurd, memikat, dan sekaligus mengerikan ke dalam dunia kuliner kelas atas. Film ini bisa Anda tonton di situs streaming terpercaya seperti gudangfilm21, yang menyediakan berbagai film dengan genre unik dan pilihan berkualitas.

The Menu adalah perpaduan genre thriller psikologis, dark comedy, dan satir sosial. Dibintangi oleh Ralph Fiennes sebagai Chef Julian Slowik dan Anya Taylor-Joy sebagai Margot, film ini menyajikan bukan hanya makanan mewah, tetapi juga kritik pedas terhadap dunia elit, seni kuliner, dan konsumerisme.

Poster resmi film The Menu (2022) dengan nuansa misterius dan gelap


Sinopsis Singkat

Margot dan Tyler adalah pasangan muda yang mengunjungi Hawthorn, sebuah restoran eksklusif di pulau terpencil. Diundang langsung oleh Chef Julian Slowik yang misterius dan karismatik, mereka bergabung dengan tamu elit lainnya dalam pengalaman kuliner yang eksperimental.

Namun, seiring berjalannya malam dan hidangan demi hidangan disajikan, suasana mulai berubah menjadi tidak biasa. Makanan bukan hanya untuk disantap, tapi menjadi bagian dari permainan psikologis dan agenda tersembunyi sang koki. Perlahan-lahan, para tamu menyadari bahwa mereka bukan sekadar tamu kehormatan—mereka adalah bagian dari pertunjukan terakhir sang chef.

Kekuatan Cerita dan Eksekusi Sinematik

Yang membuat The Menu menonjol adalah keberaniannya menyampaikan pesan sosial dalam balutan genre thriller. Penonton tidak hanya disuguhkan ketegangan demi ketegangan, tapi juga diajak merenung. Kenapa seseorang rela membayar mahal untuk pengalaman yang sebenarnya tidak begitu berarti? Apakah makanan adalah bentuk seni, atau sekadar simbol status?

Mark Mylod menyutradarai film ini dengan presisi, menempatkan ketegangan dan komedi gelap secara seimbang. Skoring dari Colin Stetson memperkuat atmosfer misterius, sementara sinematografi yang kaku namun estetis menambah kesan eksklusif dan menyeramkan.

Ralph Fiennes memberikan performa luar biasa sebagai Chef Slowik. Sosoknya karismatik, menyeramkan, dan penuh lapisan emosi. Anya Taylor-Joy juga tampil memikat sebagai protagonis wanita yang membawa sudut pandang realitas di tengah dunia yang serba manipulatif.

Simbolisme dan Kritik Sosial

Film ini penuh dengan simbolisme. Setiap hidangan dalam The Menu bukan sekadar makanan, tetapi metafora atas sisi gelap budaya konsumtif, eksploitasi seni, dan obsesi akan kesempurnaan. Kritikus seni, selebritas sombong, hingga pengusaha korup hadir dalam ruang yang sama dan dipertontonkan kelemahan mereka lewat "hidangan balas dendam."

Tanpa banyak dialog eksplisit, film ini berhasil menyampaikan bahwa bahkan para elite pun bisa rapuh ketika mereka kehilangan kontrol. The Menu dengan cerdas memposisikan makanan sebagai "senjata" dan chef sebagai pengendali narasi—hal yang jarang kita temui dalam genre thriller umumnya.

Mengapa Ini Termasuk Genre Anti-Mainstream?

Dalam ranah perfilman, The Menu adalah contoh nyata dari Genre Anti-Mainstream. Film ini tidak mengikuti formula standar thriller Hollywood. Ia menggabungkan sindiran sosial tajam, narasi psikologis, dan humor absurd dalam satu kemasan yang unik.

Bagi penggemar film yang bosan dengan alur predictable, The Menu adalah oase yang menyegarkan. Tidak heran jika film ini banyak dibicarakan di berbagai komunitas film indie maupun festival internasional.

Adegan Chef Julian Slowik menyampaikan menu spesial di depan tamu elit

Penutup: Harus Ditonton atau Tidak?

The Menu bukan untuk semua orang. Namun, jika Anda menyukai film yang mengajak berpikir, sedikit absurd, dan sarat kritik sosial, maka ini adalah tontonan wajib. Film ini sukses menggabungkan unsur drama, misteri, dan satire dalam satu sajian yang menggugah—baik secara visual maupun emosional.

Dengan performa akting yang kuat, skenario yang cerdas, dan penyutradaraan yang matang, The Menu adalah contoh nyata bahwa film bisa menjadi media kritik yang tajam tanpa harus menggurui.

Jadi, bila Anda mencari tontonan dengan sensasi berbeda, tidak ada salahnya menjelajah gudangfilm21 dan menambahkan The Menu ke dalam daftar tontonan Anda. Selain itu, Anda juga bisa menjelajahi film-film dengan genre anti-mainstream lainnya yang dijamin tidak kalah mindblowing!

Rizal Efendi
Ikuti Saya Di Instagram @rizaall_15
Support

Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi.
klik "beri dukungan" dibawah!

Beri Dukungan
Archive